OYISAM!

OYISAM!

Rabu, 01 Juni 2016

Thata Mahameru



Novel: Tahta Mahameru
Tahta Mahameru? Siapa yang bertahta di Mahameru? Tuhankah, atau Para Dewa? Pertanyaan berikut adalah satu dari tiga pertanyaan yang ditanyakan oleh Ikhsan kepada Faras. Tiga pertanyaan sulit yang tidak mampu Faras jawab.
Faras, gadis sederhana dari desa Ranu Pane, dan monster Ikhsan, pendaki sinis nan menyebalkan asal Jakarta. Petualangan dan persahabatan unik dua manusia dengan karakter bertolak belakang inilah yang dituturkan dalam novel Tahta Mahameru.
Faras hobi membaca, yang membuatnya ahli melontarkan sederetan kata-kata sulit penuh makna. Kahlil Gibran, begitu ucapnya biasanya, menyebut nama perangkai kalimat-kalimat indah yang dicatutnya. Sedangkan Ikhsan adalah seorang penjelajah yang kerap kali menghabiskan waktunya untuk membalaskan dendam. Dendam dan setumpuk kebencian pada keluarganya yang memupuk karakter Ikhsan menjadi karakter sinis dan menyebalkan. Perpaduan karakter yang ampuh mengenyahkan orang-orang yang mencoba mendekat, hingga praktis dia tak punya teman. Faras adalah salah satu sosok yang tak bergeming dengan kesinisan Ikhsan.
3 kali Faras bertemu Ikhsan di desa Ranu Pane, kaki gunung Mahameru, titik start bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian. Ikhsan datang, sekali membawa kesinisan, sekali membawa luka bakar dan kekalutan, terakhir 3 tahun lalu, Ikhsan datang membawa dendam yang mencapai puncaknya. Segala hal yang ingin diredamnya dalam kemegahan Mahameru.
Dengan ketulusan dan kecerdasannya, Faras mampu menjawab kesinisan dan kekalutan Ikhsan dengan nasihat yang dirangkumnya dalam keindahan jalinan kata Kahlil Gibran.
“Berilah aku telinga, maka aku akan memberimu suara”
”Yang paling dekat dengan hatiku adalah seorang raja yang tidak memiliki singgasana dan seorang miskin yang tidak tahu caranya mengemis.” Kutip Faras suatu ketika, yang membuat Ikhsan tanpa sadar membuka hatinya untuk persahabatan tulus yang Faras tawarkan.
3 tahun terhitung setelah pertemuan terakhir mereka, Ikhsan lalu menghilang. Faras dirundung kegelisahan. Faras takut, Ikhsan yang sendirian, memutuskan untuk lebih serius membalas  dendam. Faras lalu mencari jejak Ikhsan yang menghilang, melalui foto-foto yang Ikhsan kirimkan. Di Borobudur Faras bertemu Mareta, seorang gadis fotografer yang cuek, yang ternyata terikat erat dengan kehidupan penuh dendam Ikhsan. Petualangan Faras dan Mareta pun terurai, mulai dari tumpukan batu mahacipta Syailendra, hingga potongan-potongan kayu perahu pinisi kebanggaan Bugis, di Tanjung Bira, penghujung Celebes.
Di Tanjung Bira, jejak Ikhsan yang berhasil Faras kumpulkan, menciptakan sosok baru Ikhsan yang jauh berbeda dari yang Faras kenal. Membawa kelegaan sekaligus membuncahnya sejuta pertanyaan dalam diri Faras akan perubahan yang terjadi pada Ikhsan.
Akhirnya, ketiga tokoh, berkumpul kembali titik mulai kisah ini berasal, Ranu Pane, kaki Mahameru. Mereka lalu mendaki Mahameru untuk mengurai dendam sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan Ikhsan yang dulu tak pernah bisa Faras jawab.
Novel ini terurai dalam alur cerita flashback yang lembar demi lembar kisahnya ini bak novel misteri yang menawarkan sederet pertanyaan samar. Tentang Ikhsan dan kisah bak opera sabun dalam keluarganya. Tentang Mareta, gadis fotografer cuek, teman seperjalanan Faras yang rupanya terikat erat dengan kehidupan penuh dendam Ikhsan.
Pola penceritaan yang maju mundur diceritakan dengan berbagai setting tempat, Ranu Pane, Borobudur, Jakarta dan Tanjung Bira. Pergeseran waktu dan tempat secara bolak-balik ini mampu membuat pembaca penasaran mengenai jalan ceritanya. Azzura Dayana seolah menyerakkan puzzle untuk dirangkai para pembaca. Pembaca harus cukup jeli dalam melihat latar tempat dan waktu cerita untuk dapat menebak kisahnya. Gaya cerita yang dituturkan melalui sudut pandang Faras, Mareta dan Ikhsan secara berganti-ganti, memungkinkan pembaca untuk dapat menyelami pemikiran-pemikiran tokohnya secara lebih dalam. Azzura Dayana cukup pintar membuat plot yang membuat pembaca ingin menghabiskan novel ini dalam sekali duduk saja.
Gambaran sosok Faras, mewakili kesederhaan dan ketulusan hati seorang gadis desa yang berpadu dengan kecerdasan yang didapat dari kecintaannya terhadap buku. Ketulusan dan kecerdasan Faras yang akhirnya meluluhkan Ikhsan sehingga mau membuka pintu persahabatan Seperti yang dituturkan dalam coretan kata-kata milik Ikhsan…kau serupa perdu, tapi herannya, padamu aku tetap menggantung. Rangkaian kalimat indah Kahlil Gibran melalui sosok Faras, akan mampu menumbuhkan besar rasa penasaran bagi para pembaca untuk membaca kembali karya-karya Kahlil Gibran.
Sedangkan sosok Ikhsan mungkin akan menyentil karakter introvert para pendaki, yang biasanya membawa setumpuk keresahan yang tidak bisa diungkapkan, untuk dicecerkan dalam setiap pendakian. Pembaca akan dibawa turut serta dalam tumpukkan dendam Ikhsan akibat konflik-konflik keluarga serta kehilangan satu-satunya orang yang dicintainya, hingga akhirnya mampu bertransformasi setelah melalui berbagai peristiwa dalam hidupnya.
Sosok Mareta sendiri mewakili gadis kota metropolitan yang berkecukupan, namun klasiknya, Mareta tumbuh menjadi gadis pembangkang akibat huru-hara yang kerap terjadi antara orang tuanya. Sayangnya penokohan tokoh Mareta disini kurang kuat, sehingga tenggelam oleh dua tokoh utama. Padahal banyak hal yang bisa digali, terutama sikap Mareta sebagai gadis yang seharusnya bisa cukup kritis terhadap konflik-konflik yang diakibatkan oleh orangtuanya. Selain ketiga tokoh tersebut, masih ada sosok Fikri dan Yusuf, dua sosok protagonist yang dalam cerita ini sangat mempengaruhi kehidupan Ikhsan sebagai sosok yang sempurna baik sebagai sahabat maupun panutan.
Serupa dengan novel best seller, 5 cm, kedua novel ini sama-sama menceritakan persahabatan dilatari dengan penggambaran indah pendakian Mahameru. Gambaran indah tentang Mahameru dijamin akan mengobarkan penasaran dan memecut kerinduan bagi para pecinta tempat tinggi untuk menjejakkan kaki disana. Kedua novel ini juga dibumbui dengan kata-kata puitis baik dari para pujangga ataupun lirik lagu.
Yang membuat novel Mahameru berbeda ialah gaya penceritaan yang seolah penuh misteri dan muatan-muatan islami yang dimasukkan tanpa kesan menggurui. Hadits dan ayat Al-Qur’an juga  disisipkan secara cerdas tanpa menjadikan novel ini terkesan seperti novel dakwah islami.
Tahta Mahameru mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemenang kedua sayembara novel Republika 2011. Alur cerita yang membuat pembaca penasaran disertai dengan latar belakang yang memukau. Gambaran mengenai adat Bugis beserta kehebatannya dalam membuat perahu tangguh ternama, Pinisi, dan tentunya gambaran megah pendakian Mahameru. Gaya bertutur Azzura Dayana seolah mampu menghadirkan dinginnya danau Ranu Kumbolo saat Ikhsan menceburkan diri di dalamnya. Novel ini juga bertaburkan kalimat-kalimat indah baik kutipan maupun buah pikir Azzura Dayana sendiri yang penuh makna.
Kekurangan pada novel ini adalah konflik yang terjadi pada keluarga Ikhsan dan Mareta terkesan sangat klise, seperti pada sinetron, dengan klimaks yang terasa kurang menggigit dibandingkan dengan banyaknya pertanyaan yang timbul di bab-bab awal buku.
Secara keseluruhan, novel ini merupakan salah satu novel koleksi Perpustakaan Salman yang layak pinjam. Bersiaplah mendapat sebersit arti tentang hati, yang merasa sendiri dan yang senantiasa memberi. Juga secuil arti tentang ketulusan sebuah persahabatan, yang kerapkali kita abaikan.

Rabu, 02 September 2015

TR. Sengkalain & SFF

Saya sudah sering sebenarnya mengunjungi taman rekreasi sengkaling pada siang hari dan sejak dulu tidak ada yg istimewa, tapi untuk Food Festival yg buka pd malam hari baru saja saya kunjungi bersama keluarga pda januari 2015. Suasananya sih beda, tenang dan sejuk (kalo siang penuh banget), ada permainan juga untuk anak2 tapi hanya sekedarnya dan disediakan live music jadi agak terhibur. Warung2 disini merupakan cabang dari malang ato batu . Makanannya sih, harganya mahal (beda harga sama warung/ restoran pusat maklum tempat rekreasi kena pajak juga). Rasa makanannya juga kurang enak gak tau kok beda rasa ama yg pusat. Jadi kalo cari suasana beda sih silahkan coba kesini, tapi kalo lagi lapar, pengen makan enak ditambah lagi tanggal tua mending cari yg lain aja.





Tips & trik mengikuti pelatihan aplikasi internet

Tips mengikuti pelatihan aplikasi internet

1. Usahakan masuk terus
2. Jangan sampai terlambat
3. Cari teman yang bisa diajak shaering bareng



Trik mengikuti pelatihan aplikasi internet

1. kalau ada tugas segera diselesaikan supaya tidak menumpuk tugasnya
2. kalau ada tugas kerjakan bareng bersama teman-teman
3. kalau ada yang tidak mengerti, coba tanyakan kepada teman atau kakak-kakak pembina








SEKIAN TERIMA KASIH & GOOD LUCK


Manajemen punya

Jurusan manajemen adalah jurusan yang mempelajari mengenai tanggung jawab dalam pengolahan sebuah perusahaan atau organisasi, secara singkat merupakan sebuah cabang dari ilmu bisnis dan banyak universitas yang menetapkan sebagai jurusan yang berdiri sendiri.
Prospek kerja jurusan manajemen ini terdapat berbagai pilihan dalam jenjang karier yang tersedia bagi mereka yang ingin berkerja dalam bidang manajemen. Organisasi yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan investasi, mengolah anggaran, memastikan kelayakan kesejahteraan karyawan dan mengalokasi sumber daya yang terbatas untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin .
Terdapat pilihan jenjangan karier lainnya bagi mahasiswa manajemen. Sebagian dari perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan pahaman tentang hukum ketenagakerjaan, dan juga mengenai bagaimana berkomunikasi secara efisien kepada orang lain, hal ini menyebabkan jurusan manajemen sangat ideal bagi peran public relation dan peran dalam sumber daya manusia.



Selain itu, lulusan jurusan manajemen memilki keahlian organisasi yang tinggi yang akan diperlukan dalam peran administratif dan juga perencanaan berbagai acara, dan jurusan manajemen mempunyai masa depan bagus karena lulusan manajemen itu fleksibel, bisa ditempatkan di sektor kerja dimana saja, mulai dari manajemen perusahaan, keuangan, statistik ekonomi, sampai ke marketing.

Bisnis itu mencakup berbagai bidang, makanya lulusan manajemen dianggap mempunyai keahlian yang lebih luas untuk mendukung perkembang perusahaan.

UMM malang

Sejarah Universitas Muhammadiyah Malang

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan . Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan. Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri. Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan yang berkualitas.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.




sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Muhammadiyah_Malang

Senin, 31 Agustus 2015

Yo iki ngalam sam




 Budaya, Makanan dan Ciri khas Kota Malang

Standar


  • Budaya Kota Malang
Kekayaan etnis dan budaya yang di miliki kota malang, telah banyak di kenal di seluruh pelosok nusantara bahkan dunia internasional. kekayaan kota malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada, Salah satu yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang). Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya, (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger), hal ini di karenakan malang memiliki 3 sub-kultur, yaitu :
*Sub-kultur Budaya Jawa Tengah, yang hidup di lereng Gunung Kawi.
*Sub-kultur Budaya Madura, yang hidup di lereng Gunung Arjuna.
*Sub-kultur Budaya Tengger, sisa Budaya Majapahit yang hidup di Gunung Bromo – Semeru.

  • Ciri Khas Kota Malang
Etnik masyarakat malang terkenal Religius, Dinamis, Bekerja Keras, Lugas, dan bangga terhadap identitasnya sebagai arek malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada kota malang.  Orang malang yang asli malang, pasti sudah sangat familiar atau mengenal dengan boso walikan (bahan kebalikan) yang sering di gunakan, antara lain :
-Ker (Rek)
-Sam (Mas)
-Ngalam (Malang)
-Nakam (Makan)
-Libom (Mobil)
-Ongis Nade (Singo Edan), dll.

  • Makanan Khas Kota Malang
*Makanan khas kota malang yang pernah saya jumpai atau saya makan, ialah :
1. Toko Oen (Lokasi : Samping Gramedia, arah alun2 kota malang)
Yang terkenal di toko oen ini adalah Ice Creamnya, yang kita ketahui banyak banget di kota malang ini yang jual ice cream, akan tetapi di toko oen ini, ice creamnya sangat berbada, ntah dari Rasanya, ataupun teksturnya sangat berbeda dengan ice cream lainnya.
2. Depot Soto Ayam Lombok (Lokasi : Sawahan)
Soto ayam ini banyak banget masyarakat yang mengenal makanan ini,  makanan berkuah kuning kadang bening, tapi di Soto Ayam Lombok ini cara penyajiannya sama saja, akan tetapi kuah yg terlihat beda, karena kuahnya agak kental dan berkeruh. itu yang jadi ciri khas saat ini.
3. Warung Lama Hj Ridwan (Lokasi : Pasar Besar Lt. 1 Malang)
Nah kalau ini makanannya agak berat, tetapi warung makanan ini lengkap dan enak semenjak pemiliknya belum meninggal, di karenakan masih memakai resep asli bu haja nya yang meracik sendiri, dan contoh dari makanan ini adalah nasi campurnya. walaupun tampilang sangat sederhana (nasi putih, dberi kering tempe, mie sayur, rendang daging, telor bali, sambal0 tapi amat sangat nikmat bila di santap.
4. Camilan Kripik Tempe (Lokasi : Jl. Sanan Malang)
Pusat Kripik Tempe ini ada di jalan sanan kota malang, Pusat kripik tempe ini adalah Home Indutri, yang menampilkan tidak hanya kripik tempe saja melainkan banyak kripik, yaitu kripik buah-buahan. yang sering saya makan sambil ngerjakan tugas aatau main game yaitu kripik Salak, Kripik Rambutan, Kripik Semangka, dan Kripik Nangka. Pusat Oleh-Plehnya hanya ada di Lancar Jaya, karena banyak artis juga yang kesana… dan sering ketemu.
Sumber : Love Facebook Grup


KEBUDAYAAN DAERAH MALANG JAWA TIMUR   

combined-3507-110.138.251.225-10101313
MALANGISME - Koat Malang selain terkenal sebagai salah satu kota yang berhawa dingin di Indonesia. Bumi Arema juga menyimpan berbagai kekayaan seni dan budaya bangsa yang luar biasa. Mulai dari makanannya  seperti Bakso, Keripik Tempe dan Apel Malang.
Selain itu hawanya yang sejuk seperti penjelasan awal tadi. Walaupun sekarang hawa Malang sudah sangat panas, tapi citra itu masih ada dibenak setiap orang ketika pertama kali mendengar kata Malang.
Disamping dua hal tadi Malang juga terkenal dengan budaya dan kerajinannya seperti, Topeng Malangan, Keramik Dinoyo,  Tari Malangan dan Jarang Kepang. Bangunan tuanya juga tak kalah menggoda, seperti Tokok Es Krim “Oen”, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil dan lain-lain.
Dan wisata sejarah yang tak kalah menariknya adalah mengunjungi candi-candi yang ada. Malang juga disebut sebagai kota seribu candi. Karena Berbagai candi ada di Kota ini, mulai dari Candi Singosari, Candi Badut, Candi Sumberawan dan lain-lain.
Yang paling terakhir, ciri khas Malang sekali adalah bahasa Walikan. Dimana biasanya para penduduk asli Malang suka menggunakan bahasa walikan. Bahasa walikan adalah bahasa yang dibolak-balik seperti makan jadi nakam dan lain-lain.
Topeng Malangan ( Muhammad Khairuddin)
Di Kota Malang terdapat seni pemahatan topeng yang asli bercirikan khas Malang. Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng Malang adalah sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari keberadaan Kota Apel ini.
Topeng ini pun sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu.
Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur.
Sajian ini nantinya dikolaborasikan dengan tatanan rias dan pakaian untuk memainkan sebuah pewayangan atau cerita tertentu menggunakan Topeng Malang. Perkemgbangan saat ini Topeng Malang sudah dapat dinikmati dalam bentuk drama, ada yang menceritakan tentang sosial dan humoran.
Tari Topeng Malangan (Pretty Isyana C.D)
“Tari Topeng Malang” dapat diartikan sebagai gerakan badan yang berirama dengan diiringi bunyi-bunyian dengan menggunakan penutup muka yang menyerupai muka orang. Tari ini murni berasal dari Malang.
Kedungmonggo sebagai sebuah dusun di kaki gunung Kawi merupakan salah satu kantong persebaran seni budaya tari topeng Malang.
Kondisi daerah Malang secara eksternal juga didukung dengan polesan konstruksi budaya Hindu-Jawa di lokasi sekitar dusun Kedungmonggo mengingat akar sejarah kemunculan tari topeng adalah hasil ritual kebudayaan Hindu.
Bahasa Walikan (Moh. Nadlir)
Bahasa Walikan Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan.
Jaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK.
Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.


Bangunan Tua Bersejarah (Adi Nugroho)
Kawasan Ijen, siapa yang tidak kenal dengan tempat itu, karena itu telah menjadi salah satu trade mark kota malang. Bangunan Kunonya yang tertata rapi dan juga jalannya yang membuat nyaman berkendara ataupun untuk berjalan kaki. Sayang saat mulai di renovasi dan diubah ke bangunan yang lebih modern.
Di Kota Malang selain Kawasan Ijen terdapat banyak sekali bangunan tua, seperti Toko Es Krim Oen, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil, Wisma Tumapel, Balai kota dan lain-lain. Tapi sekali lagi sayangnya banyak yang tidak terawat. Karena itikad dari Pemkot untuk melestarikannya sangat kurang. Jika bangunan kuno tersebut kalau bisa dilestarikan akan semakin menarik minat para wisatawan local maupun wisatawan asing.
Candi-candi di Malang (Arlissya Kumala)
Candi Singosari
Salah satu peninggalan bersejarah di Malang adalah candi Singosari. Dikenal juga dengan candi Kendedes, dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari yang meninggal tahun 1292.
Didirikan tahun 1300 bersamaan dengan diselenggarakannya upacara shrada ditempat ini. Ciri khas candi singasari adalah dua arca raksasa Dwarapala, yang diyakini sebagai penjaga istana.
Candi Jago
Candi jago atau jajaghu didirikan antara tahu 1275 – 1300 M. dipercaya sebagai tempat penguburan abu raja Wisnuwardhana, raja ke 4 Singhasara.
Memiliki hiasan ornamen yang indah, identik dengan candi penataran di Blitar. Terletak di desa Jago kec Tumpang sekitar 22 km arah timur kota Malang.
Candi Kidal
Candi Kidal memiliki tinggi 17 meter, namun sekarang tinggal sekitar12,5 meter. Memiliki pondasi persegi empat, dengan pintu candi menghadap ke timur. Diatas pintu candi terdapat kepala raksasa dan singa dan memiliki ornamen cuplikan kisah mahabharata. Candi ini terletak di desa Rejo Kidal kec Tumpang, sekitar 24 km arah timur Malang.
Candi Badut


















Candi Badut terletak di Dukuh Gasek, Desa Karang Besuki, Kesamatan Dau, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Candi Badut terletak di kaki Gunung Kawi.  Candi Badut diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar. Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi.
Kata Badut di sini berasal dari bahasa sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun diantara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.
Candi Sumberawan

















Candi Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Kecamatan Singosari Malang. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Candi ini Merupakan peninggalan Kerajan Singhasari dan digunakan oleh umat Budha pada masa itu.
Candi Sumberawan terletak di desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, +/- 6 Km, di sebelah Barat Laut Candi Singosari, candi ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran P. 6,25m L. 6,25m T. 5,23m dibangun pada ketinggian 650 mDPL, di kaki bukit Gunung Arjuna. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Karena itulah disebut Candi Sumberawan.
MAKANAN KHAS KOTA MALANG
KERIPIK TEMPE

Wah wah wah,,, satu lagi jajanan khas malang yang menggugah selera. Jajanan yang terbuat dari kedelai ini bernama “tempe”. Selain tidak menimbulkan efek samping jika mengkonsumsinya, jajanan ini terkenal merakyat. Jajanan ini bisa di konsumsi siapa saja tidak mengenal kalangan, yup karena harganya yang tidak menguras kantong. Karena warga malang sangat kreatif dia menyulap tempe menjadi “keripik tempe” yang menjadi andalan kota Malang.
ES PISANG IJO

Kini selera makan masyarakat Indonesia makin beragam. Tidak melulu makanan londo cepat saji yang sekarang kian merebak, penikmat kuliner juga mulai melirik makanan tradisional Nusantara. Salah satunya adalah pisang ijo asal Makassar, Sulawesi Selatan. Yang sekarang mulai merebak di kawasan kota Malang tercinta. Kalau sudah berkunjung ke kota Malang tapi tidak mengincipi jajanan satu ini rasanya kurang  lengkap.
Menu makanan dengan bahan dasar pisang berbalut tepung berwarna hijau ini sangat menggugah selera. Di daerah Malang jajanan es pisang ijo oni tersaji dalam berbagai aneka rasa. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan dengan campuran vla ditambahkan dengna berbagai rasa vanila, keju , hingga durian. Di bandingkan dengan dengan es pisang ijo makassar yang hanya dibungkus terigu berwarna hijau pandan plus lumuran vla ditambah sirup sebagai pemanis es pisang ijo malang memiliki varian rasa yang lebih menggugah selera dan lebih unik.

Warung SS


Makan tanpa ditemani sambal terasa hambar, mungkin seperti itulah kiasan yang cocok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, terlebih lagi kera ngalam. Disamping hawa kota yang cukup menggigit di malam hari, dorongan  hasrat untuk makanpun tak tertahankan, begitu pula makan tanpa sambal rasanya benar-benar bikin “Mati Gaya!” istilah gaulnya.
Nah, menindaklanjuti “The Cronicles of Warung Pedas” di malang seperti yang pernah di bahas pada artikel review dari Pak RW dan lainnya , kali ini saya mencoba menyajikan informasi lainnya yang berhubungan dengan Rumah Makan yang berkutat pada cobek dan lombok sebagai sajian utamanya. Sesuai dengan judul review artikel diatas, saya ingin berbagi ulasan tentang Warung SS (Spesial Sambal) kepada pembaca yang mungkin ingin mencoba nuansa lain dari “selera pedas” khas jogja yang memiliki banyak cabang yang tersebar di beberapa kota, termasuk di kota malang ini.

Bakso Kota Cak Man



Saat berbicara kuliner khas Kota Malang, orang kebanyakan akan menyebutkan "bakso Malang". Di Malang sendiri, terdapat banyak sekali brand-name bakso yang telah dikenal masyarakat Indonesia. Namun, hanya sedikit sekali bakso Malang yang bisa "sangat" me-Nusantara. Perlu diketahui Ngalamers, dalam kurun beberapa tahun belakangan, ternyata ada satu brand-name bakso Malang yang sangat kuat muncul ke permukaan dan telah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni Bakso Kota Cak Man.
Di Malang saja, Bakso Kota Cak Man ini telah memiliki 11 outlet. Ini membuktikan betapa cita rasa Bakso Kota Cak Man sangat digemari oleh masyarakat. Tidak hanya itu, ada beberapa pemilik modal yang telah membeli hak waralaba Bakso Kota Cak Man dan kemudian membuka cabang di daerahnya masing - masing dari akhir tahun 2002. Sejak saat itu pula, hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Bakso Kota Cak Man telah dibuka di Jakarta, Makassar, Surabaya, Batam, Kediri, Samarinda, Manado, Ternate dan beberapa kota lainnya. Ini jelas menunjukkan betapa Bakso Kota Cak Man dapat memenuhi cita rasa kepuasan yang dicari semua masyarakat di berbagai daerah di Nusantara.
Ngalamers yang ingin mencicip langsung Bakso Kota Cak Man ini di tempat asalnya yakni Malang, bisa langsung datang ke ruko depan SMPN 5, Jalan WR. Supratman C1 Kav. 13-14. Tentu, meski sudah banyak dibuka cabang Bakso Kota Cak Man di berbagai daerah, tak akan ada salahnya untuk bisa mencicip bakso ini langsung dari asal dimana Bakso Kota Cak Man mulai dikenal. Di sini, Ngalamers akan dimanjakan dengan cita rasa asli Bakso Kota Cak Man yang dibuat dengan daging sapi segar dan dibumbui bahan-bahan khas Kota Malang yang menjadikannya empuk nan gurih. Tak ketinggalan pula, Ngalamers juga bisa memesan berbagai varian menu minuman dingin atau hangat setelah menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man di sini.
Alamat: Jl. WR. Supratman C1 Kav. 13-14 Malang
Website: baksokotacakman.com 
Twitter: @BaksoKotaCakMan
Telepon: 0341- 336017

Sumber & Gambar: @BaksoKotaCakMan

KERIPIK KHAS KOTA MALANG

Siapa sih yang gak tau sama kota Malang? Selain sebagai kota pelajar dan Kota Wisata, ternyata malang kaya akan kuliner lho.. Mau tau apa saja, khas kota malang selain apel??
KERIPIK
Keripik malang itu buanyak loh macemnya buah dan sayur pun bisa dibuat keripik. Berikut ini ada beberapa keripik khas kota malang.
KERIPIK TEMPE
Saya itu paling suka nih sama keripik tempe, apalagi klo makan keripik tempe buatan asli sanan Malang. Keripik tempenya uenaaaaak… kerasa banget bumbunya, ditambah lagi ada irisan daun jeruk, jadi baunya harum. Keripik tempe malang juga ada berbagai macam rasa loh… ada yang original, keju, pedas, dan aneka rasa lain.
KERIPIK BAYAM
Bayam yang biasanya kita makan dalam bentuk sayur ini, sekarang sudah tersedia loh dalam bentuk keripiknya. Rasanya juga nyam…nyam… Bisa buat pengganti kerupuk juga.
KERIPIK KENTANG
Kentang selain buat campuran sayur sop dan perkedel, ternyata dimalang diolah loh jadi keripik kentang.
KERIPIK TELO UNGU
Telo yang biasa kita kenal kan warnanya putih kalo gak ya warna kekuningan. Ternyata di malang telo itu ada yang warnanya ungu. Telo ungu ini, biasa ditemui di daerah gunung kawi.
KERIPIK BUAH
Mungkin sebagian orang heran, koq ada ya buah yang dijadikan keripik?? Ni dia keripik buah yang ada di malang.
Keripik apel, nangka, nanas, mangga, jambu, semangka, rambutan, dan salak.Selain berbagai macam Keripik… Anda juga bisa mencoba sari apel dan cuka apel,jenang apel, bakpia telo ungu, dan berbagai mie (mie telo ungu, mie wortel, dan mie bayam).
http://widya92.wordpress.com/

CARA AKSES MENUJU MALANG
Rimbunnya pepohonan di Alun-alun Malang (Popi/dtraveler)
Jakarta - Malang yang berada di Jawa Timur, mudah untuk dicapai para traveler. Beragam transportasi penunjang liburan seperti kereta, bus, dan pesawattersedia. Yang mana pilihan Anda?
Jakarta-Malang bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit sampai 20 jam, tergantung pilihan akomodasi Anda. Disusun detikTravel, Kamis (25/10/2012) berikut ragam akomodasi yang bisa dipilih untuk berlibur ke Kota Bunga:
1. Pesawat
Inilah cara paling cepat sampai ke Malang. Cukup terbang selama 1 jam 30 menit dan kaki Anda pun langsung menjejak di Bandara Abdul Rahman Saleh. Ada beberapa maskapai yang melayani jalur Jakarta-Malang antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya, dan Batavia Air.
Harga yang ditawarkan untuk perjalanan Jakarta-Malang PP untuk Batavia Air adalah sekitar Rp 1,1 juta. Sedangkan untuk Sriwijaya adalah sekitar Rp 1,3 juta. Terakhir, Garuda Indonesia menawarkan tiket PP dengan harga sekitar Rp 1,8 juta. Frekuensi penerbangan ke destinasi ini maksimal dua kali per hari.
2. Kereta
Cara kedua tercepat untuk mencapai kota asal apel Malang ini adalah dengan menggunakan kereta. Untuk kereta eksekutif, lama perjalanan bisa mencapai 14 jam. Sedangkan untuk kereta ekonomi, tentu lebih lama. Perjalanan bisa menghabiskan waktu hingga 20 jam, tergantung kelancaran dari perjalanan.
Dari situs resmi PT Kereta Api, untuk kereta eksekutif, perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir. Kereta eksekutif Gajayana akan membawa penumpang ke Malang dengan tarif Rp 410 ribu. Ada juga kereta ekonomi AC Senja Majapahit yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dengan harga tiket Rp 275 ribu. Ada juga kereta ekonomi Matarmaja yang memiliki tiket seharga Rp 51 ribu, berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
3. Bus
Bagi Anda yang memiliki waktu cukup banyak dan ingin menikmati perjalanan bisa menggunakan bus. Tersedia beberapa bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang berangkat dari Jakarta menuju Malang. Beberapa busnya antara lain Pahala Kencana, Lorena, Malino, Safari Dharma Raya dan Kramat Djati.
Karena bus eksekutif, maka harga tiketnya sesuai dengan pelayanan. Harga berkisar dari Rp 210-250 ribu. Harga tersebut sudah lengkap dengan makan prasmanan dan snack. Jika lancar, keberangkatan sekitar pukul 15.00 WIB dari Jakarta, bus akan tiba di Malang sekitar pukul 10.00 WIB esok harinya, atau sekitar 19 jam.
“Kramat Djati harganya Rp 240.000. Berangkat pukul 15.00 WIB sore dari Terminal Lebak Bulus,” kata Ginting, operator PO Bus Kramat Jati, Terminal Lebak Bulus saat dihubungi detikTravel.
4. Kendaraan pribadi
Anda yang ingin roadtrip dengan mobil atau motor bisa mencoba perjalanan darat Jakarta-Malang dengan melewati dua jalur. Anda bisa lewat Pantura atau jalur selatan. Usahakan Anda melewati Kediri karena setelah itu ada rute cantik dengan pemandangan indah.
Dari Kediri, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pare yang kemudian berlanjut ke Kandangan, Pujon, Batu dan sampailah ke Malang. Rute ini berkelok dan memiliki pemandangan alam nan indah karena belum banyak perumahan di kanan dan kiri jalannya.
http://travel.detik.com/read/2012/10/25/075957/2072379/1383/banyak-jalan-menuju-malang